Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon, Hasrat-Bispak20 Bermula dari temanku yang ingin cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini cukup amburadul masalahnya memanglah saya baru pertama saya menulis. Ketika itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak segalanya tetapi ada beberapa yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada kali pertama saya masuk, aku terus ketujuan ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menyampaikan kemauan buat pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu sesaat dikarenakan lagi repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat seputar siapa yang tahu ada temanku, namun tidak dilihat ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum tiba, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia lebih kurang 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon pada biasanya.

Selesai beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sekalian menunjuk ke salah satunya daerah yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa menit setelah itu seorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tuturnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih tetap menggenggam rambutku yang udah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam pada tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup di seluruhnya badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian terus potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama rekan, tetapi mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap mempunyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga setuju buat janjian bertemu di luar di hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya tuntas, sekalian memberinya panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia bersedia dan dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu mukanya  badannya. Susi, dia memiliki rambut lumayan panjang serta di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya lumayan mistis, dadanya sebesar Stella akan tetapi sebab bentuk badannya yang lumayan pendek hingga payudaranya membuat ngiler seluruh mata lelaki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia terlihat begitu menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu dalam hari Senin serta di area yang telah disetujui. Seusai makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang kala itu kenakan kaos ketat mempunyai warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya semua pirsawan dikejuti oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, nampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya karena saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, betul-betul semuanya sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." ujarnya lambat tetapi pastilah.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa jika saya terasa kamu gak seperti laki laki yang pernah sempat saya tahu. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau selesai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya  sukai dengan kamu, Tel.. tetapi kamu ingin khan jika kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

"Ok, bila itu pengin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti betul-betul! Lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa waktu lantas ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status buat memberikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi mendesak lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku dan selalu tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan lumayan lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan bergerak ke bawah. Saya telah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya tonton punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup persoalan di waktu ingin buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuma memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit-dikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop di sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Seringkali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari udah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan ibarat kesenangan yang tidak pernah selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakannya setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sebentar Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap serta kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang fantastis enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan lalu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir serta lidahnya gapai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu kian peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan menggelikan semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sembari terus mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan disasarkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa raih putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar suara gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya gak bisa kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama lebih meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian gemilang melaksanakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belumlah sempat saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang makin tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia dilihat tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti begini selalu," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar serta terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya sedang berusaha untuk membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku lumayan keras membatasi rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Makin lama pergerakannya kian cepat. Saya telah usaha semaksimal buat mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di saat saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sekalian masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah telah berapakah orang yang menyaksikan pekerjaan kami terpenting banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan ketika itu serius membiusku hingga saya udah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, mengisap dan mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang tengah diselesaikan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella lakukan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat keasyikan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar akan tetapi dia masih pada sikapnya. Terkadang dia masukan semuanya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun-naik.

"Stella, saya telah tak tahann.." kataku lumayan lirih membatasi ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella semakin cepat serta seringkali dia membuka matanya tapi tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Sehabis bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sekian banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, perlahan. Sembari terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Bohay Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Selanjutnya dia mengatur tempatnya, dia duduk dan mengatur busananya. Aku juga beres-beres bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan pakaianku. Sekian hari seterusnya, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella balik dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantaranya perusahaan pemasok jasa komunikasi mobile phone. Sedang saya masih tetap menjadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Seusai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia mengucapkan kalau semuanya buruh yang bekerja di salon itu pun buruh sex.

Stella tidak mengerti bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak paham apa salon merupakan topeng atau sex merupakan suatu tambahan. Ia berkata jika buat membawa keluar satu diantara karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami melaksanakan hubungan seksual. Entahlah hingga kapan seluruhnya dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bakal kami lintasi serta sudah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya tambah terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama