CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3, Hasrat-Bispak20 "Udah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sembari mengelap penisnya yang nyata belepotan sperma bersatu cairan cinta Cie Fifi itu dengan gunakan celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi tidak bereaksi, dia cuman diam dan pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam dan celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Tak lama setelahnya, Cie Fifi pun bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi betul-betul menyediakan kantung plastik itu untuk simpan celana dalamnya yang ia paham bakal dikotori sang cebol seperti sebelumnya awal mulanya.

"Dasar. Udah orangya cebol, tidak sadar kali kalaupun burungnya itucebol pula", gerutu Cie Fifi yang selanjutnya tinggalkan gudang ini.

Kalimat Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, soal yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pun saya harus ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mendesah ketahan saat tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari ujarnya pengen nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam terus menghimpit nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, serta penis Dedi itu semakin menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan permainkan lidahku di penis Dedi, biar dia tidak menyambung siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah serta merintih kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara lembut pada saat saya terus usaha bikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal pada Dedi, supaya dia tambah terangsang sampai pekerjaanku bakal usai lebih semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

"Mmmhh…?", saya tidak dapat bercakap, cuman dapat mengguman tidak terang di saat kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu tidak ada siapa siapa kembali sewaktu saya melanjutkan service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar suara yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Semenjak kapan Pandu udah ada di dalam sini? Kenapa barusan saya gak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya pengin larang Pandu, namun waktu ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara jelas.

Telat, Pandu telah membuka rok seragam sekolahku, serta saya telah pasrah menanti hukuman yang bakal diberi Dedi bila dia melihatku menggunakan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak bertambah cepat. Dua murid keji ini bakal lekas melumatku di gudang ini, tetapi yang paling kutakutkan yakni Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruhnya rencanaku. Harusnya barusan itu saya lolos dari gudang ini tak mesti ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidak ada waktu buatku untuk berpikiran atau berleha leha. Tiba-tiba badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lantas dengan rangking ke-2 kakiku yang masih semacam itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu udah mengacung penisnya yang rupanya sudah ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan dongkol saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan semuanya tehnik oralku biar Pandu cepat menggapai pucuk serta nanti dia tidak turut nikmati lubang vaginaku selesai Dedi usai nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, cocok di sisi bibir vaginaku. Dedi sudah mengetahui. Saya pejamkan mata serta pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… karena itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya ngomong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 menghardik.

Saya gak berani menjawab, gak berani melihat. Mau rasanya saya menangis, tetapi saya tidak ingin kelak kawan temanku khususnya Jenny justru ajukan pertanyaan bertanya bila kelak mataku tampak sembab.

Saya cuma dapat pasrah serta selalu mengoral penis Pandu, sekalian tunggu hukuman yang hendak dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mendesah terhenti sewaktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, mengundang kesan yang aneh saat saya memahami celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengesah serta lagi mengesah terbendung, tetapi saya gak lupa bila saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mengerang serta meronta kesakitan sewaktu saya merasai pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", sindir Dedi waktu saya melihat ke belakang untuk memandang apa yang telah dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku digeret ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Tetapi Dedi betul-betul mau menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas dan kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini tambah jadi selesai.  Di antara pedih serta nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, namun Dedi cuman ketawa tawa.

"Udah, gak boleh ngoceh selalu! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, dan Pandu lekas menjejali penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengesah ketahan, tetapi sekarang saya gak punya alternatif lain, saya mesti meneruskan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar untuk nikmati badanku. Saya rasakan sisi bawah celana dalamku disingkap, serta sebuah benda topangl, hangat dan lumayan besar, yang tentu kepala penis Dedi itu, saat ini melekat dan menyudutkan bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng tidak lama waktu penis Dedi memisah lubang vaginaku serta terus melesak masuk. Saya pejamkan mata meredam sakit, dan seterusnya saya lagi usaha menambahkan service oralku buat penis Pandu saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya setiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menikam demikian pada dalam lubang vaginaku. Berulangkali saya melenguh ketahan, serta saya mulai tidak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Oleh karena itu saya mesti tambah menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya harus bertarung mengendalikan mual gara-gara berbau apek yang melanda hidungku,  saya mesti mengendalikan terasa sakit bergabung nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Sekarang saya cuman mengharapkan pasienanku ini selekasnya usai. Saya pun mengharap pakaian seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku seusai saya tuntas digagahi oleh dua begundal ini. Sehabis saya menyatukan segala tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap serta menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia mau melepas penisnya dari gempuranku, barangkali dia tidak bisa mencegah keasyikan service oralku.

Namun saya tidak ingin melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan untuk menghentikan badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sesaat selanjutnya penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… lezatnya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan saat kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semuanya cairan di mulutku ini, tetapi saya tidak ingin Pandu dapat lolos demikian saja. Dia telah menghancurkan rencanaku barusan semestinya telah sukses. Saya benar-benar dongkol kepadanya.

Saya terkenang bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses kalahkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya kemungkinan dapat menggunakan trik yang serupa buat menumpahkan frustasiku pada Pandu. Saya lagi mengisap penis di mulutku ini biarpun penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tetapi saya belum tuntas dengannya.

Saya lagi menarik dan mengisap penis Pandu, hingga selanjutnya dia menguik nguik seperti disembelih saja. Selanjutnya saya menyudahi kulumanku di penis Pandu, dan di saat saya melepas tanganku, Pandu langsung tumbang lemas, sama dengan nasib beberapa pejantan di rumahku yang tergelimpang seusai saya serta banyak pacarku balik meniduri mereka.

"Oooh… kamu sungguh-sungguh pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menikamkan penisnya dalam pada dalam lubang vaginaku.

Dadaku terasanya dapat meletus di saat saya dengar penghinaan Dedi barusan. Sehabis Dedi usai menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya lekas berdiri, balik tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', kedua kalinya saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti tidak meyakini dengan yang baru-baru ini terjadi.

"Brengsek, kamu bisa bisanya mengejek saya", desisku dengan nada gemetaran sangking geramnya.

Keadaan di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar dengan terang. Saya menggigit bibir meredam tangis. Saya sangat sakit hati waktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada pedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti membereskan diriku di toilet, sekalian sekurangnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang meluluh dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya selekasnya mengusung rok seragam sekolahku, dan saya ambil tissue yang siap untuk mengelap lelehan sperma di seputar pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil dan kuselipkan pada sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, supaya dapat membantu rasa tidak nyaman di selangkanganku.

Serta sekali ini saya telah tak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya harus terima ejekan seperti berikut? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis pada parasku tidaklah sampai hancur gara-gara air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran berubah telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet serta saya sedikit lari menuju kelasku. Diperjalanan saya lihat pak Totok yang baru keluar kelasku, dan aku lekas menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit di perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tidak dapat ada di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tidak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu jelas sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak mau tertiban bencana untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak perlu pak, Eliza udah tambah enak. Terima kasih pak, saya kembali lagi ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya selekasnya balik ke arah ke kelas untuk ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Sebuah Janji Yang Menggembirakan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya sudah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny waktu saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya setelah sakit di perut Jen", jawabku lambat.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu sesudah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan was-was.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga sampai nangis. Tetapi saya sudah lebih enak kok saat ini Jen", saya bohong agar Jenny stop merisaukanku

"Saat ini perutmu telah gak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan belas kasih.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum pada Jenny.

Sebetulnya saya berasa sedikit gak sedap sebab saya harus tidak jujur pada Jenny yang demikian memerhatikan serta mencintaiku. Perasaan salah ini sedikit mengacaukanku, walaupun saya tahu ini merupakan yang terhebat, ketimbang ada yang dengarkan penuturan kami saat saya mengakui apa yang sesungguhnya terjadi padaku pada saat saya berada di toilet, ataupun lebih pasnya di gudang barusan.

Tetapi tidak lama setalah itu Jenny udah kembali repot memikat dan mengejekku bab Andy. Apa lagi saat jam paling akhir ini hari guru yang mestinya mengajarkan di kelas kami tak masuk, hingga kami bebas belajar sendiri. Jenny semakin semangat menarikku, dan saya telah habis akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Dan saat saya gak tahu harus lakukan perbuatan apa, tiba-tiba saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih tengah dikerjakan Andy? Apa yang lebih kurang berada pada pemikiran Andy saat ini? Apa dia memikirku? Tiba-tiba saya telah terasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang satu berikut kembali jatuh hati deh… sampai sampai saya tidak dirasa kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindar.

"Getho ya? Bila gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian menyaksikan ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu ingin katakan apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya pengen ngomong apa ya… saya ingin katakan, kalaupun Eliza gak senang dengannya", Jenny menjawab dengan jenis cuek bebek sekalian mulai mengepaki buku bukunya ke tas sekolahnya, karena bel pulang sekolah memanglah baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… tak boleh begitu dong… aku…", saya mulai cemas bila kalau Jenny bersungguh-sungguh dalam kata tuturnya, serta saya serta lagi merengek-rengek.

"Bila getho kamu tak boleh menghindar selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali merayuku.

"Aku…", saya tidak dapat bercakap apa manalagi dan mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman iseng. Saya cuma dapat tersenyum malu sembari menata semua buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya serta Jenny siap-siap keluar kelas di saat Sherly tau-tau ada di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya menyengaja meratap waktu saya menyaksikan Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengin hingga kapan sich baru senang nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny dan Sherly nyaris berbareng dan mereka ketawa suka.

"Ssstt!! Apaan sich? Kalaupun yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan was-was.

"Karena itu tak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini telah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN BAHENOL ELIZA PART3

Saya lihat ke seputarku, rupanya betul-betul kelasku ini telah kosong kecuali kami bertiga. Namun tetap saya khawatir kalaupun ada yang dengar kata-kata mereka barusan perihal saya jadian sama Andy. Saya tidak pengin Andy dengar issu yang tidak tidak, saya tidak mau hubunganku dengan Andy yang baru memulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Tetapi, saya ingin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba berikan argumen buat pisah pada mereka, agar saya gak terus-terusan menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya gak apa apa, kebenaran saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pula haus kok. Ya telah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini telah tarik tanganku.

Saya tidak miliki argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Tentunya ledekan mereka padaku kembali bersambung, dan saya cuma dapat tersenyum malu.

Hingga di kantin, hatiku jadi risi saat saya lihat sang cebol. Saya terlintas perbuatan busuknya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Akan tetapi saya usaha berlaku biasa. Ditambah lagi Cie Fifi telah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Sehabis kami bertiga tuntas minum, kami selekasnya bayar pesanan kami serta mohon pamit di Cie Fifi.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama