CERITA DEWASA KENIKMATAN MENCICIPI TUBUH DOSEN MONTOK

CERITA DEWASA KENIKMATAN MENCICIPI TUBUH DOSEN MONTOK


CERITA DEWASA KENIKMATAN MENCICIPI TUBUH DOSEN MONTOK, Hasrat-Bispak20 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar jadi seorang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap-tiap hal demikian berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang cukup menyenangkan hati untukku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab tak ada yang sesuai tuturnya, Awalan dia mendidik di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi kerudung dan gamis panjangnya, tapi tambah ke sini saya punya fantasi khusus yakni dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana metodenya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya mendapati inspirasi buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa memandang parasnya yang selalu tak ingin bila dipotret, siang hari ini saya lalu lancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya menyaksikan dosen yang kumaksud tengah masturbasi memakai sebuah dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, waktu tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya dilihat jika dia tengah horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin sejumlah buku di sini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar pula ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu mesti patuhin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku sebab amat halus menuju kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "telah tidak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk melihat lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergelintang di meja beliau dan merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta mau emosi karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang tampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memakai legging sepatutnya akhwat lain, dia cuma memakai cd mempunyai motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" katanya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, memandang dia menyentakku dengan keras


CERITA DEWASA KENIKMATAN MENCICIPI TUBUH DOSEN MONTOK


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, cadar lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu merupakan telephone seluler milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya miliki sebuah gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya terus memecut memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku supaya saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksakan jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh gadgetnya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia segera mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk berikan kesenangan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah sebab saya tidak hentikan lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" katanya. Mengenali telephone itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Ujarnya cemas, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberi orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


seusai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku dan badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut hasrat barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai kemejaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapapun juga bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari seusai momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah orang dosen baru di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus memakai hijab panjang dibarengi gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari merupakan beberapa waktu sesudah saya alami petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang lumayan malam seputar jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tidak bekerja kembali, karena itu saya menetapkan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya tiba suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh lelaki, dan cuma sedikit ada wanita, tapi karena saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri buat memakai bus itu, saya tidak mendapatkan bangku buat duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama