CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK, Hasrat-Bispak20 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja telah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kejadian Ryoko usai, Sani betul-betul balik ke sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah diberhentikan, Anda telah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara limbung serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Kendati penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, serta hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, dan terciprat waktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Orang pengendara motor ada dalam sampingnya, dan berujar padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK


Sementara Sani terheran. Lantas ia memastikan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka lagi tahap anyar waktu beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan perkara ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri dijumpai sudah dihentikan secara tidak hormat lantaran bisa dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam terus menyuguhkan beberapa hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua lagi ada di dalam satu warung kecil di lokasi jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri telah tak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" sengit seseorang lelaki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat gak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor menyaksikan kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyirami warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film hebat tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seorang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menentang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani waktu sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Semisalkan Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia pantas berprasangka buruk dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Sama persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, gak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun bila aku bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun aku terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak ingin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana mengenyahkan semuanya yang ada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan meletakkannya celentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat bercakap putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga ngga pakai pakaian begini. Marilah, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian sama di saat masih menyaru, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini tuturnya kamu pengen cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tidak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mencapai kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada pula yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Biarpun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh terasa tidak miliki harga diri kembali setelah dibuat malu di mata khalayak, dicoret, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri waktu mabok. Jadi ia lantas tidak berpikiran jenis-jenis saat Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak lagi terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang didakwakan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah area yang patut untuknya, di mana seluruh orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa bercakap atau berhubungan sang bapak, dia terus melepaskan kemeja lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja buat Ryoko gak raib. Selepas membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung memperoleh service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak pikir gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya, gak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar pendapat, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tetap tegang. Mereka lantas ganti status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering karena kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, biarpun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah bikin banyak lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah orang pada mereka yang kelihatannya pimpinan gerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awal kalinya, dan dia betul-betul gak pengin kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, dan perih waktu dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau punyanya ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, serta usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat memberinya service terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila beberapa preman itu sekali-kali tidak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu bila Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab mesti membebaskan unggulannya jadikan gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan di saat dia masuk ke kamar serta lihat Sani terlentang tak sadar diri gak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani melalui kedudukan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, sampai kenggunannya semakin terpancar meskipun dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir gak bermake-up justru membutanya jadi amat anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang inginkan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membuat konsumen setianya demikian menyenangi dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang diberi Sani sampai banyak konsumen setianya tidak lagi mengerti kalaupun si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang terus-terusan layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi buat bikin beberapa tamunya berasa seperti laki laki top.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meski sebenarnya bila tidak dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karenanya banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang diraih Sani mulai bikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Sebab saat sebelum Sani tiba dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tapi dengan suara berani.


"Saya gak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meski sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri sudah sekian kali mencicip kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung sewaktu tanpa dengan jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama