CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2, Hasrat-Bispak20 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia lagi tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dia tidak dapat menantang sewaktu ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh kembali dengan ruangan investigasi. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruangan semacam itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia malahan belum mengetahui siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menentang saat ini pilih memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa menggunakan ia menjadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini top, berpikir Margo… dia berbicara musuh yang semakin lebih kokoh dibanding dianya.

"Anak buahku akan kerap hadir seperti biasanya, mengharap porsi darimu… serta kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi lebih beberapa dari tempat yang lainnya, meskipun sesungguhnya tanpa ada kontribusimu juga ia telah dipastikan bakal menjadi diva di sana… Sebarkan info, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya membulatkan niat buat bertanya… "Mengapa kau mau membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin memusnahkan dianya sendiri, sampai kalau waktunya telah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya di diriku… Tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira lihat bila Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… dan Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo mengusir gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit senang sebab dia dapat memengaruhi Margo buat merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan bikin Margo amat takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberikan badannya pada kamu menjadi bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima daerahmu… silahkan siksa Sani, setubuhi berusaha keras, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani buat melepaskan marahnya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat dan celana pendek, gak begitu perhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam sosialisasi. Yang dia pengin melakukan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, dan membebaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin minta bantuan tidak lama, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yang menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira meringkus lengannya serta menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira menjurus gang yang ia mengerti sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap lantaran silau. Dan sewaktu dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira setelah itu mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diperkira oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat mengintai paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Sebelumnya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi berlaga ibarat seorang polwan. Dia saat ini cuma bertanding berdasar insting survival… dan ini cukup mencengangkan Margo, yang menghendaki jika pelacur yang paling jadi perhatian ini mempunyai keterampilan berhadapan yang dapat bikin si perwira terpana. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak jika Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai kelihatan balik ke mode berlaganya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya pada seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengerang meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk berikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Tetapi sekarang dia mesti pikirkan dianya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Serta khususnya lubang cantik yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh kesenangan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan buat tidak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu perlakukan beberapa buruh sex komersil ibarat onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berwujud susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya kian kuat di saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa ada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara mohon ampun Sani betul-betul tidak digubris oleh Margo yang seperti melepas kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cidera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena babatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuman menggeletar mencegah perih waktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga tuntas sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju pribadi badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya kelihatan patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memang kejam… tapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas meskipun cuma kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ujarnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira tuju pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari membuat Mira menciut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tiada sanggup melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya lagi menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka banyak kepercayaannya yang gak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima tempat yang gak lama pun ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi golongan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu hampiri figur yang lagi kembalikan pistol yang barusan mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Tempat udah ditangkap, semua teror telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan terasa jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cidera. Mereka dan banyak dokter mengupayakan dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan melihat refleksi dianya di cermin, dia takjub. Tidaklah ada satu cacat juga yang gak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya anyar tampak kalaupun jadi perhatian dari amat dekat. Setelah itu, dokter yang menjaganya tiba dan berbicara,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan letoi Sani mengonsumsi makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa begitu letih…. amat sangat letih…

"Dipan ini menjadi lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkenaan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil sangatlah memberi kepuasan.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MOLEK PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa konsumen saat ini jadi punyanya, hingga ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor walau ia sekarang udah pensiun. Tak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak sampai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, sebab semua kartu berada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis mudah, cuman satu tahun penjara. Benar-benar itu dia hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah jalani saat hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama